MEDIA FAJAR TIMUR. COM ,TEMINABUAN-Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, berkeinginan kuat agar masyarakat adat di wilayah Distrik Konda Kabupaten Sorong Selatan diberi ruang seluas-luasnya untuk mengelola hutannya sendiri, secara sadar dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan hal tersebut dalam waktu dekat, yayasan Pusaka Bentala Rakyat yang merupakan salah satu
Non-Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang konsisten dengan masalah perlindungan hutan adat ini. Merencanakan akan mendampingi masyarakat adat yang ada di wilayah Distrik Konda, untuk melakukan pemetaan wilayah adat yang jelas sebagai kekuatan untuk menjaga perampasan hutan adat mereka dari para investor.
Perwakilan yayasan Pusaka Bentala Rakyat, Olland T. Abago mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pendamping kepada masyarakat adat di wilayah Konda yang terdiri dari Kampung Bariat, Kampung Manelek, Kampung Konda, Kampung Wamargege, Kampung Nakna Kampung persiapan Wara serta beberapa kampung persiapan lainnya yg ada di wilayah Konda.
"Pentingnya pemetaan wilayah adat mengingat karena belum adany pemetaan wilayah adat justru akan menjadi incaran para investor seperti yang sudah terjadi akhir-akhir ini," ujarnya dalam siaran pers yang diterima media ini, Minggu (15/8/2021).
Dikatakan Olland Abago, sejak tanggal 13 Agustus lalu pihaknya telah melakukan pertemuan awal persiapan program kerja untuk pelaksanaan pemetaan wilayah adat dimaksud yang berlangsung di Kampung Barat. Pertemuan ini berlangsung atas kerja sama pemerintah Distrik Konda dan para tokoh serta marga-marga pemilik hutan adat yang ada di wilayah itu.
"Agenda pemetaan wilayah adat ini sangat penting, sebab jika ini berhasil. Kita akan buat menjadi dasar secara hukum untuk kita miliki dan juga untuk bisa perjuangkan melawan ancaman investasi yg mengambil lahan adat kita secara sepihak,"katanya.
Untuk merealisasikan agenda ini Olland menjelaskan jika, Peamberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) sudah selesai maka tim teknis inti dari Pusaka Bentala Rakyat di Jakarta akan datang langsung ke wilayah Distrik Konda dan langsung melakukan pemetaan hutan adat.Mulai dari tahap awal data materi seperti wawancara permarga sampai batas-batas wilayah adat marga yang satu dengan bataa wilayah adat marga lainnya dan turun survei lapangan sampai tahap finalisasi.
"Jadi memang butuh waktu yang cukup untuk pendampingan pendaataan semua wilayah adat Distrik Konda,"paparnya. Sembari Olland juga sampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dari pemerintah Distrik Konda dan warga masyarakat adat yang sudah mau bekerja sama dan ingin melangkah bersama dalam mempertahankan wilayah adat mereka.
(RED. MFT/01)
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda