Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

"Tembak Rakyat Sipil", Ketua GAMKI Sorsel Minta Kepolisian Sorsel Harus Jadi Garam Dan Terang Bagi Masyarakat

Foto : Spenyer Naa
 (Ketua GAMKI Cabang Sorong Selatan)

MediaFajarTimur.com, Sorong Selatan - Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) cabang Sorong Selatan Spenyer Naa, S.Pd meminta kepada kepolisian resort Sorong Selatan agar harus menjadi garam dan terang bagi masyarakat bukan sebaliknya menganiayai rakyat sipil.

Hal tersebut disampaikan Spenyer Naa menyikapi tindakan oknum anggota kepolisian resort sorong selatan berinisial OD yang melakukan tindakan penganiayaan dan penembakan terhadap rakyat sipil Nikolas Kemerai (46 tahun) baru-baru ini di kabupaten sorong selatan provinsi papua barat.

Melalui pesan WhatsAppnya kepada media fajar timur Senin (2/8/21), ketua GAMKI cabang sorong selatan Spenyer Naa singkat menjelaskan kejadian tersebut bahwa tindak pidana penembakan yang dilakukan oleh oknum pelaku tersebut mengeluarkan peluru sebanyak 6 butir dari senjata yang digunakan. Kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis (22/7/21) sekitar pukul 16:00 WIT di kampung bariat distrik konda kabupaten sorong selatan.

Foto Korban Nikolas Kemerai

Menurut ketua GAMKI cabang sorong selatan, Undang-undang No. 2 tahun 2002 tentang kepolisian negara republik Indonesia bab III pasal 13 jelas mengatakan bahwa polisi sebagai pelindung masyarakat, penegak hukum dan Pelayan masyarakat namun yang terjadi akhir-akhir ini oknum polisi menggunakan seragam dinas dan senjata hanya untuk menunjukkan kehebatan mereka untuk menindas masyarakat yang lemah, ungkap Spenyer.

Lanjutnya, kami sangat menyayangkan tindakan oknum polisi OD yang dalam kondisi miras langsung menembak 6 butir peluru kepada korban Nikolas Kemerai dengan jarak 1 meter namun korban menghindar sehingga tidak kena timah panas dari pelaku.

Foto 2 peluru yang digunakan pelaku sempat diamankan warga

Ia menambahkan, sesuai keterangan yang kami terima dari masyarakat kampung bariat, kampung manelek, dan kampung Konda saat investigasi kasus ini menyampaikan bahwa oknum polisi OD sering melakukan tindakan penganiayaan di wilayah distrik Konda kepada masyarakat dan juga melakukan penembakan di rumah warga masyarakat serta berbisnis kayu dan Minuman Keras dikampung mereka.

Diakhir penjelasannya Spenyer Naa mengatakan "Polisi seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat yang tidak memahami aturan hukum bukan sebaliknya yang pahami aturan balik melanggar aturan itu sendiri" tegas Spenyer.

Dirinya juga meminta kepada Kapolres Sorong Selatan yang baru AKBP Choirudin Wachid, S.IK, MM untuk menindak tegas anggotanya yang melakukan tidak pidana penganiayaan dan penembakan tersebut agar segerah mungkin di proses sesuai hukum yang berlaku di negara ini sehingga jangan mencoreng dan mencederai institusi Polri yang kami cintai bersama ini. (RED. MFT/JD)

Posting Komentar

0 Komentar