Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

DPC PKB Sorsel "Desak"Presiden Jokowi Bentuk Tim Ad Hoc Tuntaskan Konflik Papua

 

Alberth Krimadi, ketua DPC PKB Sorsel.


TEMINABUAN - Dewan Pimpinan Cabang  (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), mendesak Presiden Joko Widodo  segera membentuk tim Ad Hoc. Untuk segera bekerja menuntuskan berbagai konflik berkepanjangan, yang terus terjadi di bumi Cenderawasih  Papua. 

Desakan ini menyusul setelah DPC PKB Sorsel, melihat  eskalasi konflik di Papua yang kian memuncak akhir-akhir ini antara aparat TNI/Polri dengan warga sipil. Bahkan yang baru terjadi peristiwa penyerangan Poskoramil  di Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Rabu (2/9/2021).Oleh sekelompok orang yang diduga  dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Akibat penyerangan itu, dilaporkan empat anggota TNI gugur. 

Baca Juga :  Alberth Krimadi Resmi Menakhodai Partai PKB Sorsel

"Dengan melihat peristiwa penyerangan   Pos Koramil Kisor.Kami mendesak Presiden Jokowi segera membentuk  ad hoc yang dapat segera bekerja secara profesional untuk menyelsaikan senketa ideologi yang terjadi di tanah Papua," ujar ketua DPC PKB, Sorsel Alberth Krimadi di Teminabuan, Sabtu (4/9/2021).

Dikatakan Alberth, konflik yang akhir -akhir bergejolak di tanah Papua perlu lihat dan di sikapi secara objektif dan menyeluruh oleh pemerintah pusat. Konflik yang terjadi ini karena masalah ideologi, oleh sebabnya dianjurkan pemerintah pusat segera mencari format untuk menyelesaikan konflik ini. 

"Konflik yang terjadi di tanah Papua bukan karena masalah infrastruktur, bukan karena masalah ekonomi namun ini terjadi kerena perbedaan ideologi. Kami minta presiden Jokowi segera melibatkan semua pihak yang berseberangan ideologi untuk duduk bersama menyelesaikan masalah konflik berkepanjangan yang terus terjadi dan menelan korban jiwa antara aparat TNI dan Polri maupun korban jiwa warga sipil," pinta Alberth.

Baca Juga : Para Tokoh Di Papua Barat Dukung Gus Muhaimin Maju Capres 2024

Menurut Alberth, untuk mengatasi konflik di Papua, presiden Jokowi perlu belajar dari mantan presiden RI ke- 4 

Almahrum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang mengatasi konflik di Papua dengan pendekatan humanis dan   pendekatan budaya masyarakat Papua. Gusdur mengelola dan mengatasi konflik di Papua selalu mengedepankan   pendekatan kemanusian maupun pendekatan budaya sehingga pada saat itu minim sekali konflik yang mengakibatkan korban jiwa antara aparat TNI/Polri maupun warga sipil. 

"Kami bangga karena sejak era kepemimpinan Presiden Gusdur kita semua deklarasikan  Papua sebagai tanah cinta damai. Namun hari ini kami melihat konflik terjadi di tanah papua begitu banyak menelan korban pertumpahan dara. Kami minta kepada presiden Jokowi untuk melihat masalah papua secara objektif dan harus benar-benar melihat persoalan intinya,"tandanya. 

Lanjut Alberth, gejolak konflik yang berkepanjangan dan terus terjadi di tanah Papua ini karena para elit Papua dan elit pemerintah pusat kurang peka melihat pokok masalah sebenarnya yang di tanah Papua. Sehingga dalam setiap pengambil kebijakan, selalu bertentangan dengan apa yang di rasakan oleh masyarakat Papua. 

Selain itu, dianjurkan presiden Indonesia Joko Widodo segera membentuk tim Ad Hoc yang diharapkan dipimpin langsung Wakil ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar yang merupakan titisan penjelmahan Gusdur itu, untuk turun langsung ke Papua berdialog dengan masyarakat Papua dan mencari pokok masalah konflik di Papua supaya tidak ada lagi konflik yang mengakibatkan pertumpahan dara. Selain itu juga diminta Presiden Jokowi segera membuka ruang dialog dengan meghadirkan Benny Wenda dari Inggris yang di klaim sebagai presiden Bangsa Papua. Menghadirkan juga Jacob Rumbiak di Austria yang selama ini diklaim sebagai menteri luar negeri Bangsa Papua Barat.

"Kami yakin jika melalui tim Ed Hoc membuka ruang dialog dengan masyarakat Papua, elit Papua dan juga para tokoh pejuang ideologi Papua.Maka kami yakin, konflik yang menelan korban nyawa di Papua bisa diatasi secara baik dan bermartabat dan, tidak  terjadi lagi korban pertumpahan darah,"pungkasnya.

Pada kesempatan ini juga,  Alberth atas nama pengurus DPC PKB Sorsel mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya empat prajurit TNI yang menjadi korban penyerangan Pos Koramil Kisor itu."saya selaku Ketua Dpc partai PKB Sorong Selatan  mengucapkan turur berduka cita yang sedalamnya atas meninggalnya empat prajurit TNI terbaik anak bangsa yang gugur dalam tugas pengabdian bagi negara. Semoga diampuni salah dan dosa mereka dan semua amal bhakti mereka dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ucapnya.(RED. MFT/BK)

Posting Komentar

0 Komentar