Warga berjabat tangan dengan bendahara kampung Haha, Izak Klafle seusai menerima dana BLT triwulan pertama,kedua dan triwulan tiga yang dibagikan di kantor kampung Haha. Kamis (23/9/2021) |
MEDIAFAJARTIMUR.COM, TEMINABUAN-Pemerintah Kampung Haha Distrik Seremuk, langsung melakukan pembagian dana, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk sembilan bulan terhitung Januari hingga September 2021.
Kegiatan penyaluran BLT yang berlangsung di kantor Kampung Haha, Kamis (23/09/2021) itu langsung di padati oleh warga. Besaran dana BLT yang diterima adalah Rp. 2.700 ribuh per kepala keluarga. Penyaluran dana BLT ini sekaligus mengakhiri pertanyaan warga, tentang dana BLT triwulan pertama, kedua hingga triwulan ketiga.
Baca Juga : Ruasan Jalan Teminabuan-Klamit Masih Kewenangan Pemprov Papua Barat
Kepala Kampung Haha, Yonas Kemesrar dalam arahannya menyampaikan pencairan hingga penyaluran BLT yang bersumber dari APBN itu mengalami keterlambatan karena masalah administrasi tetapi juga masalah lainnya. Selain itu, kata Kepala Kampung bahwa keterlambatan penyaluran BLT triwulan pertama hingga triwulan kedua itu karena wabah covid 19 membuat semua aktivitas terganggu dan tidak lancar jika dibandingkan seperti tahun tahun sebelumnya .
"Dana BLT yang kami terimah atau keluarkan dari bank BRI untuk tiga triulan atau sembilan bulan. Dengan besaran anggarannya sebesar Rp. 324 000.000.00 juta (tiga ratus dua puluh empat juta).Dan besar dana BLT yang di di terima oleh setiap kepala keluarga adalah Rp. 2.700 ribu," jelas kepala Kampung Yonas Kemesrar singkat.
Baca Juga : Gmni Cabang Sorsel Gelar PPAB Angkatan Pertama
Dalam kesempatan ini Kepala Kampung Yonas Kemesrar, juga menegaskan bahwa warganya yang nama ada dalam daftar penerimaan BLT yang berhak menerima BLT. Sedangkan warga yang tidak tinggal menetap di kampung Haha, dan tidak terdaftar atau terdata tidak menerima BLT.
Sementara itu, Yance Majefat tokoh masyarakat kampung Haha saat ditemui media ini disela penyerahan BLT tersebut mengatakan, cukup kesal karena dana Kampung/Desa dianggar juga sebagian besar untuk dana Covid-19."Kami masyarakat berfikir bahwa dana Covid -19 berbeda dengan dana kampung. Tetapi kenapa kali ini pemerintah telah mengabungkan semua dana menjadi satu dana yaitu dana BLT," ungkapnya dengan nada kesal.
Lanjut Yance Majefat, yang masyarakat berfikir jika tidak ada dana kampung bagaimana dengan pembagunan sarana dan prasarana di kampung. Sedangkan pembangunan sarana dan prasarana di kampung juga sangat dibutuhkan masyarakat. Sebagai tokoh masyarakat menilai bahwa kebijakan ini kurang jelas bagi masyarakat.
"Maka itu kami minta kepada pemerintah Kabupaten Sorong Selatan hingga ke pemerintah pusat,supaya dapat membedakan dan covid dan dana kampung," pungkasnya.
Dikesempatan ini juga, Yance selaku tokoh masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah kabupaten Sorong Selatan dan juga pemerintah pusat. Karena adanya dana covid ini, masyarakat bisa gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ditengah wabah pandemi Covid-19. (RED-MFT/ROY KEMESRAR)
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda