Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

jumpa pers Rabu (23/3/2022), Dialog Damai, Komnas HAM Harap TNI-Polri dan OPM Segera Gencatan Senjata

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam jumpa pers, Rabu (23/3/2022).(Dok. Komnas HAM)
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam jumpa pers, Rabu (23/3/2022).(Dok. Komnas HAM)


 MEDIA FAJAR TIMUR.com - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik berharap, dialog damai yang tengah diinisiasi antara pemerintah, TNI/Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM), dapat berujung pada terciptanya gencatan senjata.

Dalam menginisiasi dialog damai, Komnas HAM melalui kantor perwakilan di Papua maupun kantor pusat di Jakarta berupaya membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh kunci di Bumi Cenderawasih maupun mancanegara, utamanya tokoh-tokoh pro-kemerdekaan Papua.

Baca Juga : Ternyata DOB bukan keinginan Rakyat Papua

"Misinya saya katakan, yang pertama adalah mencegah terulangnya kekerasan. Kalau ketemu, saya akan bicara dengan semua pihak, bisakah menghentikan pendekatan senjata ini, dan kita masuk dalam pendekatan dialog? Itu dulu pertanyaannya," ungkap Taufan dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

"Kalau bisa, berarti ada satu tahapan yang saya sebut sebagai bahasa yang digunakan orang, gencatan senjata. Artinya, semua pihak sepakat (pendekatan dialog)," lanjutnya.

Saat ini, pendekatan bersenjata masih menjadi kebijakan di Papua, baik yang dilakukan oleh Jakarta maupun kelompok pro-kemerdekaan di Papua.

Baca Juga : Haris Azhar: Kebenaran dan Penderitaan Orang Papua Tak Bisa Dipenjara

Taufan mengeklaim, TNI-Polri mendukung inisiasi dialog damai ini kendati saat ini pendekatan bersenjata masih diterapkan di Papua melalui Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dari TNI dan Operasi Damai Cartenz dari Polri.

"Termasuk pihak internasional juga akan kita mintakan untuk membantu agar semua pihak hentikan semua pertikaian senjata itu, masuk meja perundingan," kata dia.

Baca Juga : Versi sinetron RUSIA vs UKRAINA ,apa penyebabnya

"Itu misinya. Setelah sepakat itu, kita rumuskan bersama, formula dialog antara pemerintah Indonesia dengan tokoh-tokoh Papua termasuk yang pro-kemerdekaan untuk mencari solusi," lanjut Taufan.

Ia mengaku optimistis bahwa dialog damai Jakarta-Papua ini bisa tercapai, seperti halnya yang terjadi di Aceh.

"Saya belasan tahun ikuti Aceh sebagai peneliti dan aktivis, bahkan disertasi saya soal Aceh Merdeka. Semua orang pesimistis, tapi nyatanya bisa kesepakatan damai yang kita sebut Perjanjian Helsinki," ujar Taufan. (*)

Red/CS

Sumber berita : Kompas




Posting Komentar

0 Komentar