Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

Pemimpin Papua Korup, Sumber Utama Munculnya Isu Tolak DOB, Tolak Otsus & Referendum

Foto Marinus Mesak Young

MEDIA FAJAR TIMUR. COM, Jayapura - Hal yang memicu terjadinya isu penolakan Otonomi Khusus bagi Papua, isu penolakan Daerah Otonomi Baru dan Isu referendum Papua adalah korupnya pemimpin-pemimpin  pemerintahan ditanah Papua 

Hal tersebut diungkapkan Marinus Mesak Young (Dosen universitas cenderawasih Jayapura), Kamis, 30 Maret 2022.

Menurut Marinus Young, Karakter asli seseorang itu akan muncul dan kelihatan di mata publik ketika dia diberikan kekuasaan. 


Kalau dia sudah mengecap manisnya posisi kekuasaan, dia akan berusaha mempertahankannya dengan segala macam cara, termasuk memanipulasi para konstituennya. 

Bahkan dia tidak segan - segan korbankan nyawa konstituennya demi mempertahankan kekuasaan di tangannya. Karena kursi kekuasaan merupakan instrumen dominan memonopoli kekayaan, aset dan resources lainnya. 


Namun sesungguhnya, kursi jabatan kekuasaan pemerintahan itu amanah dari Tuhan. Ketika Tuhan tidak lagi percaya kepada kita, dan Tuhan mengambil kursi kekuasaan dari tangan kita, seharusnya kita terima dengan lapang dada dan kebesaran jiwa. 

Marinus Young menambahkan, Papua saat ini, muncul berbagai macam aksi demo dengan isu - isu yang beragam, tak lepas, dari pertarungan rebut - rebutan kekuasaan. Padahal mayoritas pejabat dan elit politik Papua, secara teoritis, belum memenuhi standar pemimpin ideal dalam Demokrasi. 


Pemimpin ideal dalam sistem demokrasi, adalah pemimpin yang memenuhi karakter pemimpin antara lain memiliki integritas, mampu memberi inspirasi, kreatif dan inovatif, akuntabitas, memiliki kecerdasan emosional dan memiliki kompetensi sesuai tuntutan jaman. 

Kebanyakan pejabat Papua dan para elit masih jauh dari harapan pemimpin ideal. Saya pribadi mendefinisikan pemimpin ideal adalah pemimpin yang tidak hanya tahu " how to get the power " tetapi juga tahu " how to use the power ". Mayoritas pejabat Papua ( Gubernur dan Bupati ) cuma tahunya bagaimana merebut kekuasaan. Mereka masih belum bisa menggunakan kekuasaan untuk kepentingan rakyat Papua secara maksimal. 


Buktinya, Kemiskinan dan kemelaratan di kampung - kampung di Papua masih terus menjadi mimpi buruk masyarakat Papua. Isu Papua Merdeka masih terus diteriakan dan sudah menimbulkan banyak korban jiwa warga Indonesia, baik sipil maupun militer. Baik Papua maupun non - Papua. 

Isu Papua Merdeka atau isu referendum Papua, harusnya menjadi cerminan bersama Gubernur Papua, serta para bupati i. Salahkan Pemerintah pusat. Yang makan siapa, yang cuci piring siapa. 

Pemimpin Papua korup, itu sumber utama masalah Papua. Mereka harus diminta pertanggungjawannya atas aksi - aksi demo dan kekerasan di Papua saat ini. Mereka sumber utama munculnya aksi - aksi protes rakyat Papua kepada pemerintah pusat. Mereka sesungguhnya adalah " Trigger " gerakan rakyat sipil Papua menuntut referendum Papua. (RED/JD)

Posting Komentar

0 Komentar