Yalimo,MEDIA FAJAR TIMUR.COM - Prajurit TNI, Sertu Eka (28) tewas tertembak dan istrinya, Sri Lestari Indah Putri (33) meninggal karena diserang dengan senjata tajam (sajam) oleh orang tak dikenal (OTK) di Kabupaten Yalimo, Papua. Anak balita mereka turut menjadi korban karena jarinya putus disabet sajam namun nyawanya masih tertolong.
Penyerangan brutal ini diketahui ketika Perwira Pengawas (Pawas) menerima sambungan telepon dari masyarakat sekitar pukul 06.15 WIT, Kamis (3/4). Laporan tersebut menyebut terjadi penembakan di Kampung Elelim, Kabupaten Yalimo.
Pawas bersama Piket Fungsi Polres Yalimo menuju tempat kejadian perkara (TKP). Di lokasi, korban ditemukan berlumuran darah sehingga langsung dibawa ke Puskesmas.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menuturkan, pihaknya tengah mengumpulkan barang bukti atas insiden ini. Sementara di TKP, ditemukan proyektil dan selongsong peluru kaliber 5.39 mm AK47.
"Rencana kedua korban dan anak-anaknya akan dievakuasi ke Jayapura," tutur Candra.
Berikut 4 fakta penembakan prajurit TNI dan istrinya di Yalimo, Papua:
1. Penyerangan Terjadi di Kios Milik Korban
Sertu Eka tewas dalam peristiwa penyerangan di kios milik almarhum Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo sekitar pukul 06.15 Wit.
Dalam serangan brutal tersebut, Sertu Eka meninggal dunia usai peluru menembus tubuhnya di bagian bawah ketiak kanan. Dua anak lelaki Sertu Eka turut jadi sasaran kekerasan pelaku.
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menuturkan pihaknya masih menyelidiki OTK pelaku penembakan Sertu Eka. Sejumlah saksi masih dimintai keterangan lebih lanjut.
"Terkait siapa pelakunya masih belum diketahui (OTK), dan saat ini para saksi-saksi sedang dimintai keterangan di Polres Yalimo" jelas Candra.
2. Sertu Eka Merupakan Babinsa
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menyebut, Sertu Eka (28) yang tewas ditembak OTK merupakan anggota Babinsa Koramil 1702-07/Kurulu.
Sertu Eka bertugas membina sekaligus menjaga keamanan masyarakat. Sebagai babinsa, dia dikenal selalu turun membantu warga.
"Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," terang Candra.
3. Istri Berprofesi Sebagai Bidan
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menyebut istri Sertu Eka, Sri Lestari Indah Putri berprofesi sebagai bidan yang bertugas di Puskesmas Yalimo, Papua. Dia menangani persalinan ibu hamil.
Di samping itu, sering terlibat dalam misi kemanusiaan di wilayah pengungsi Yalimo.
"Terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Kabupaten Yalimo bahwa almarhumah sebagai tenaga kesehatan (nakes) terjun langsung membantu para pengungsi," ungkap dia.
Saat penyerangan brutal terjadi, istri Sertu Eka juga ikut jadi sasaran. Dia dalam keadaan kritis akibat luka sabetan benda tajam di bagian leher. Saat berusaha dievakuasi ke puskesmas, korban meninggal dalam perjalanan.
4. Anak Balita Korban Putus Jari Namun Selamat
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menuturkan Ada dua anak lelaki Sertu Eka yang turut jadi korban. Kedua anak korban masing-masing berusia 4 dan 5 tahun.
"Anak dari almarhum yang masih balita menjadi korban keganasan OTK, yaitu jari tangannya dipotong," tuturnya.
Saat serangan terjadi, anak-anak Sertu Eka turut menjadi sasaran penyiksaan. Namun anak-anak korban berhasil diselamatkan. Mereka sudah diamankan di Puskesmas Yalimo.
"Sempat mendapat perawatan medis di di Puskesmas Yalimo pasca-penyerangan. Pasalnya salah satu balita itu mengalami luka di tangan," tukasnya. (*)
Red/CS
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda