Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

Anggota Komisi I DPR : Yan Mandenas Minta KKB Papua Hentikan Aksi Penembakan

Yan Permenas Mandenas (kedua kiri) (Foto: Istimewa)


Tanah Papua - MEDIA FAJAR TIMUR.com - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Yan Permenas Mandenas meminta kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua untuk menghentikan aksi penembakan. Yan menyoroti teror yang intensif dilakukan dalam beberapa waktu belakangan. Yan menegaskan langkah mengokang senjata bukanlah solusi, tetapi ancaman berbahaya.

“Senjata dan kekerasan bukan solusi dalam mencari jalan keluar, apalagi tujuan mereka yang ingin merdeka. Ada jalur komunikasi. Bisa mereka gunakan juru bicara untuk menyampaikan apa yang diinginkan, bukannya pakai kekerasan dan senjata,” kata Yan di Jayapura, Rabu (27/4/2022).

Legislator asal Papua ini pun meminta kelompok teroris tersebut agar segera melakukan genjatan senjata yang menimbulkan banyak kerugian. Jika aksi kekerasan yang disertai penembakan masih terus dilakukan, Yan Permenas Mandenas meyakini kondisi Papua tidak akan damai dan kondusif.

“Selama KKB angkat senjata, Papua tidak akan damai dan itu hingga hari kiamat pun tetap tidak damai,” tegas Yan.

Yan mengatakan semakin intens pergerakan yang dilakukan, maka akan berdampak pada penambahan pasukan BKO di Papua.

“Pasukan BKO tidak akan berhenti didatangkan selagi KKB masih terus melakukan aksi teror. Jumlah pasukan di wilayah kan kurang, sehingga dibutuhkan penambahan pasukan dari luar untuk mem-back-up anggota yang ada,” tuturnya.

Ia juga mengapresiasi upaya persuasif yang dilakukan oleh aparat gabungan guna menghindari kekerasan fisik dengan melakukan pendekatan teritorial. “Aparat saat ini lebih soft dalam penanganan KKB, mereka lebih mementingkan bagaimana untuk memberikan kesejahteraan melalui berbagai program kemasyarakatan,” kata Yan.

YPM kembali menekankan dan berharap agar kelompok kriminal bersenjata Papua tidak lagi melakukan aksi-aksi kekerasan, mengingat sudah banyak kerugian yang ditimbulkan.

“Bukan hanya korban nyawa, pembangunan juga tidak bisa berjalan. Coba lihat banyak masyarakat ingin ini semuanya berhenti, karena mereka mau menikmati pembangunan serta kesejahteraan seperti daerah lainnya,” kata Yan. (*)

Red/CS






Posting Komentar

0 Komentar