Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

Kisah Nesa, pedagang pinang dan sirih di pasar remu kota sorong



Sorong,  MEDIA FAJAR TIMUR.com - Nesa (25) tampak sibuk melayani pembeli buah pinang dan sirih di pasar remu kota sorong . bersama seorang pria, mereka tampak bahu membahu menyelesaikan pesanan pembeli yang sudah menunggu.

Setelah selesai melayani, nesa bersedia berbagi kisah terkait keinginannya memiliki usaha sendiri. Ia menuturkan,  sejak lulus dari SMK, sebenarnya ia tak ingin melanjutkan kuliah dan lebih memilih merintis usaha.


Namun, hal tersebut tidak disetujui, karena menurut orang tuanya, orang usaha itu memiliki banyak risiko dan tidak ingin terjadi kepadanya.

“Karena saya lulusan SMK, awalnya tidak tertarik untuk kuliah. Saya pengennya ya merintis usaha sendiri. Namun setelah orang tua tidak memperbolehkan, akhirnya saya pun ikut keinginan orang tua dengan melanjutkan ke jenjang S1,” beber nesa kepada media fajar timur.com, Senin (25/7/2022).


Ketika diterima di salah satu kampus yang ada di Kota sorong , ia pun menjalani pendidikan secara normal. Saat liburan semester itulah, ia menggunakan waktu untuk cari pengalaman dengan kerja ikut orang.

“Setelah lulus, saya cari modal dengan berbagai kerja serabutan  selama setahun. Setelah merasa cukup, saya memutuskan keluar dan merintis usaha,” beber nesa.

Nesa pun bercerita kepada orang tuanya dan berharap diizinkan merintis usaha sendiri. Lantaran bahan baku sudah dibeli dan tempat usaha sudah ada, orang tuanya pun dengan berat hati menyetujui.


“Cara itu saya tempuh agar orang tua menyetujui. Karena sebelumnya sudah berkali-kali meminta izin kepada ortu, tapi ya tidak diperbolehkan,” paparnya.

“Untuk harga mulai Rp10 ribu per tumpuk sampai Rp100 per kilo , tergantung oleh si pembeli ,” rinci anak pertama dari tiga bersaudara itu. (*)

Red/CS

Posting Komentar

0 Komentar