Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

GMNI Dan GAMKI SorSel Merayakan HUT Ke - 77 RI, Dengan Berziarah Dan Mengecet Tugu Trikora dan TMP Tri Tjakrabuana

Anggota GMNI dan GAMKI Sorong Selatan saat mengelar aksi pengecatan halaman teras tugu Trikora di Kampung Werisar Distrik Teminabuan, Rabu (71/8/2022)



MEDIA FAJAR TIMUR.COM, Teminabuan - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)  dan Gerakan Angkatan Mudah Kristen Indonesia (GAMKI) cabang Sorong Selatan (SorSel) secara bersama-sama merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-77 dengan cara sederhana dan unik. 

Dua organisasi kepemudaan itu bukan merayakan dengan bentuk upacara bendera seperti biasanya, namun kali ini merayakan dengan cara mengelar berziarah sekaligus mengecat halaman teras tugu Trikora di Kampung Werisar dan halaman teras Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Tjakrabuana di komplek pasar Ampera Keluarahan Kaibus  Distrik Teminabuan Kabupaten SorSel Provinsi Papua Barat, Rabu (17/8/2022).



GMNI dan GAMKI SorSel, dalam aksi ziarah dan pengecatan teras tugu Trikora dan TMP Tri Tjakrabuana itu turut melibatkan pelajar asal Kampung Kwowok Distrik Seremuk Kabupaten SorSel. Aksi ini sebagai bentuk penghargaan kepada para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang telah berjuang menyatukan  kembali pulau Irian Jaya (Papua,red) ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Datang dengan personil yang terbatas GMNI dan GAMKI SorSel berserta pelajar dari asrama pelajar  kampung Kwowok langsung melakukan aksi pengecatan halaman teras TMP  Tri Tjakrabuana dan teras tugu Trikora di Kampung Werisar, dengan membawa cat merah dan cat putih serta bendera Merah Putih  berukuran 10 meter membentangkan di pagar tugu Trikora.



Ketua  GAMKI SorSel, Korinus M seranik kepada media ini menjelaskan 
kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk dari penghayatan dan penghormatan kepada jasa para pahlawan yang telah gugur merebut dan mempertahankan bangsa Indonesia dari tangan penjajah.

Dalam aksi ini Ketua GAMKI SorSel mengajak kepada  semua pihak baik  masyarakat, pemerintah, TNI dan POLRI untuk memperhatikan beberapa situs - situs sejarah atau tempat-tempat penting lainya yang ada di Sorong Selatan untuk dirawat dan dijaga. Ia melihat tunggu Trikora di Kampung Werisar yang kondisi fisiknya telah mengalami patahan pada pondasi penyangga struktur tugu, ini perlu penanganan serius sebelum terjadi patahan yang besar dan terjadi ambruknya bangunan tersebut.

 "Kan sayang sekali kalu situs sejarah yang dibanggakan ini roboh, demikian juga monumen bersejarah tersebut hanya sebagai simbol," ujar Korinus Seranik.



Hal ini juga di katakan Ketua Bidang Kajian dan Pengembangan Idelogi GmnI SorSel Obaja W. Saflessa. Dengan sikap tegas ia  minta perhatian negara pasalnya, monumen sejarah ini merupakan cerita panjang yang tentu membawa Papua ke dalam pangkuan Ibu Pertiwi.

"Sejarah perlu di hargai dengan tindakan dalam pengabdia dan sebagai abdi negara jangan menjadi penikmat yang tentu melupakan nilai sejarah itu sendiri. Banyak hal yang perlu di benahi dari sisi infrastruktur maupun tata pengelola situs-situs sejarah perjuangan kemerdekaan negara  Indonesia yang ada di Kabupaten Sorong Selatan," kata Obaja. (Red/BK).

Posting Komentar

0 Komentar