MEDIA FAJAR TIMUR.com - Bentrokan antara personel TNI dan Polri kembali terjadi di Papua. Terbaru, dua anggota TNI diduga dipukul oleh personel Satgas BKO Brimob Nusantara di Jayawijaya, Papua, Sabtu (20/8).
Peristiwa tersebut memperpanjang catatan bentrok antara kedua aparat di tanah Papua. Pemicu di balik bentrok antara TNI dan Polisi itu pun beragam, mulai dari masalah salah paham hingga urusan sepele.
Baca juga : Sampah Menumpuk Di Teminabuan Tidak Dimuat Akibat Truk Sampah Ditahan Masyarakat.
Berikut sederet bentrok TNI-Polri yang terjadi di Papua selama dua tahun terakhir
1. Bentrok di Mamberamo Raya, Tiga Personel Meninggal
Bentrokan antara anggota TNI dan Polri tercatat pernah terjadi Mamberamo Raya, Papua, pada 12 April 2020. Akibat insiden tersebut, tiga orang anggota polisi meninggal dunia dan dua anggota polisi lainnya mengalami luka tembak.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan bentrok antara anggota TNI dan Polri itu dipicu kesalahpahaman antara anggota Satgas Panrahwan Yonif Kostras dengan anggota Polres Mamberamo Raya.
"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga anggota polri meninggal dunia dan dua orang mengalami luka tembak," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com.
Berikut sederet bentrok TNI-Polri yang terjadi di Papua selama dua tahun terakhir
1. Bentrok di Mamberamo Raya, Tiga Personel Meninggal
Bentrokan antara anggota TNI dan Polri tercatat pernah terjadi Mamberamo Raya, Papua, pada 12 April 2020. Akibat insiden tersebut, tiga orang anggota polisi meninggal dunia dan dua anggota polisi lainnya mengalami luka tembak.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan bentrok antara anggota TNI dan Polri itu dipicu kesalahpahaman antara anggota Satgas Panrahwan Yonif Kostras dengan anggota Polres Mamberamo Raya.
"Akibat kesalahpahaman antara oknum anggota TNI dan anggota Polres Mamberamo Raya, tiga anggota polri meninggal dunia dan dua orang mengalami luka tembak," ujarnya melalui keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com.
2. Bentrok TNI-Polri di Mimika Akibat Harga Rokok
Bentrokan antara dua satuan tugas (Satgas) dari unsur TNI dan Polri terjadi di kawasan Pos RCTU Ridge Camp Mile 72, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua pada 27 November 2021 silam.
Insiden itu dipicu oleh masalah sepele, yakni terkait harga rokok yang dijual oleh anggota Brimob dalam Satgas Amole kepada personel Kopassus TNI di Satgas Nanggala.
"Selanjutnya tiba Personel Nanggala Kopassus sebanyak 20 orang membeli rokok dan komplain mengenai harga rokok yang dijual personel Amole Kompi 3 penugasan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan.
TNI pun turut membenarkan peristiwa tersebut. Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Reza Nur Patria mengungkapkan bahwa keributan antara dua pihak itu terjadi selama kurang lebih tiga jam sejak pukul 18.25 WIT hingga 21.30 WIT.
3. Penembakan TNI oleh Brimob di Yakuhimo
Seorang anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo, Papua diduga ditembak oleh personel Satgas Brimob Damai Cartenz, Rabu 27 Juli 2022 malam. Prajurit itu terluka di bagian paha.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan peristiwa bermula dari adanya kesalahpahaman di warung makan.
"Informasi sementara memang pada siang hari ada 1 prajurit, dia ada salah paham dengan warga di warung makan, kemudian warga tersebut melapor kepada pos polsek. Teman-teman dari kepolisian datang untuk melerai," kata Sembiring dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (29/7).
Ia mengatakan saat itu prajurit TNI terluka di bagian kepala akibat dipukul dan langsung dibawa ke rumah sakit. Sembiring juga mengatakan sudah ada upaya untuk menyelesaikan permasalahan itu.
4. Pemukulan 2 Personel TNI oleh Brimob
Dua anggota TNI berinisial Sertu DS dan Pratu HP diduga mengalami pemukulan oleh anggota Brimob. Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Anthenius Murib mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu 20 Agustus 2022 malam di depan tugu Salib, Jalan Yos Sudarso, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Hingga kini belum ada penjelasan resmi terkait kronologi maupun motif di balik pemukulan tersebut. Namun, Murib mengatakan Sertu DS mengalami luka memar di wajah, sedangkan Pratu HP mengalami beberapa luka sobek di wajah dan kepala.
Tim dari TNI Kodam Cendrawasih dan Polda Papua kemudian ditugaskan untuk mengusut dugaan pemukulan tersebut.
"Sedang ditangani oleh Tim Investigasi Kodam Cendrawasih dan Polda Papua," kata Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat (Puspomad) Letjen Chandra W Sukotjo saat dihubungi, Selasa (23/8). (*)
Red/CS
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda