Ticker posts

Loading...

Header Widget

Sawah Responsive Advertisement

Pemuda Adat Tulang Punggung Bagi Masa Depan dan Eksistensi Wilayah Adat Knasaimos



Sorsel, MEDIA FAJAR TIMUR.COM -- Telah terlaksana pengukuhan Komunitas Sadir Wet Yif bertempat di rumah LPHD Sira Manggroholo, Kampung Sira Distrik Saifi Kabupaten Sorong Selatan. Pengukuhan ini merupakan bentuk resmi keberadaan komunitas anak muda  yang diinisiasi oleh pemuda dari Kampung Sira dan Manggroholo. Senin  (19/09/2022 )

ketua Sadir Wet Yifi  Frengky Sremere menyampaikan, kehadiran komunitas ini diharapkan mampu membangun kerja-kerja kolaboratif dengan berbagai pihak dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya alam yang adil serta memperhatikan nilai-nilai budaya yang selama ini dijunjung dan sudah terbukti kita mampu mempertahankan sumber daya alam hingga kini. Ungkap Sremere

langjut Sremere , komunitas tetap berperan sebagai wadah bagi pengembangan  budaya serta berkomitmen untuk ikut dalam melestarikan dan mengaktualisasikan adat dan kebudayaan Tehit di Knasaimos dalam kehidupan sehari-hari. tuturnya

Baca juga : Lowongan CASN 2022 Akan Dibuka, Untuk Guru, Tenaga Kesehatan, dan Honorer

Frengky Sremere,Ketua Sadir Wet Yifi

Kata Sadir Wet Yifi dari bahasa Tehit yang berarti Suara Anak Muda,  sehingga komunitas pemuda adat yang bertujuan untuk penyelamatkan serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dalam memperhatikan nilai-nilai ekosistem di lingkungan Kampung Manggroholo-Sira.

Ini sejalan dengan ditetapkannya Perdasus No.9 Tahun 2019 tentang Pedoman Pengakuan, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat di Provinsi Papua Barat yang dipertegas secara operasional melalui Peraturan Gubernur No.25 tahun 2021 tentang Tata Cara Pengakuan, Perlindungan dan Pemberdayaan MHA di Provinsi Papua Barat.

UU Otonomi Khusus Papua serta Putusan MK No.35 Tahun 2012 menjadi dasar Kedua regulasi daerah tersebut dalam melindungi serta menegaskan eksistensi dan hak-hak Masyarakat Hukum Adat.

ketua Sadir Wet Yifi  Frengky Sremere menegaskan“ Selama ini kami banyak dibantu organisasi dari luar, seperti Greenpeace dan Bentara Papua. Sudah saatnya kami tampil di depan memperjuangkan apa yang menjadi hak kami sebagai masyarakat adat tapi juga memastikan wilayah adat kami tetap terlindungi”, ucapnya

Baca juga : SMP YPK Paulus Soroan Ayamaru Barat dan SMP Negeri 3 Koma-koma Ayamaru Selatan, melaksanakan kegiatan ANBK

Foto prosesi pengukuhan komunitas Sadir Wet Yifi 

“kehadiran komunitas kami mampu mewujudkan adanya pengakuan terhadap keberadaan masyarakat adat di Papua terutama di Sorong Selatan’’ ungkap Frengky Sremere dalam acara pengukuhan Sadir Wet Yifi secara adat oleh Ketua Dewan Persekutuan Adat Knasaimos.

Di tempat yang sama, Koordinator Bentara Papua di Sorong Selatan, Syafril berharap komunitas Sadir Wet Yifi  ke depannya tetap konsisten menjadi komunitas yang mampu menjaga dan pengelolaan sumber daya alam yang adil serta menjaga nilai-nilai adat istiadat di wilayah Adat Knasaimos. pungkasnya

Syafril Juga berpesan” Komunitas Sadir Wet Yif harus menjadi komunitas yang konsisten dalam melakukan kerja-kerja Sosial untuk membangun wilayah Sorong Selatan terlebih khusus Wilayah Knasaimos”.

Baca juga : Jika Gunakan APBN dan APBD, LSM dan Ormas wajib membuka informasi ke publik

Foto bersama pengukuhan komunitas Sadir Wet Yifi 

Di tambahkan lagi oleh Amos Sumbung, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia , menyambut baik kehadiran komunitas anak muda di daerah yang di dampingi oleh mereka lebih dari 10 tahun. Oleh sebab itu“Kehadiran komunitas anak muda ini tentu akan menjadi semangat baru dalam upaya perlindungan hutan di wilayah Sorong Selatan. Ucap Amos

Amos Sumbung  menyampaikan saat ini kami sedang berupaya koalisi bersama untuk mendorong terwujudnya pengakuan dan perlindungan masyarakat adat di tanah Papua. Sehingga Kehadiran komunitas ini juga bisa menjadi contoh bagi pemuda yang ada di wilayah papua untuk terlibat dalam upaya-upaya pengelolaan sumber daya alam yang mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan.

 

Red/JD

Posting Komentar

0 Komentar