Penjabat Bupati Sorong, Yan Piet Mosso, S.Sos, MM |
MEDIA FAJAR TIMUR.COM, Aimas,Sorong -- Penjabat (Pj) Bupati Sorong, Yan Piet Mosso S.Sos ,MM mengharapkan kepada semua pihak di kabupaten Sorong untuk bekerja keras bersama menekan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Hal itu dikatakan Yan Piet Mosso ketika membuka kegiatan Rembuk Stunting di kabupaten Sorong yang berlangsung di hotel Aimas, Jumat (2/9/2022). Pj Bupati mengingatkan bahwa generasi penerus bangsa harus sehat dan produktif untuk menunjang pembangunan bangsa kedepan.
"Generasi bangsa harus sehat dan produktif untuk menunjang kesuksesan bangsa dan sebaliknya apabila generasi kita lahir dengan kekurangan (Stunting) maka akan berdampak kepada bangsa dan negara. Stunting ini merupakan satu masalah,isu nasional oleh karena itu saya diperintahkan oleh negara untuk bisa menurunkan stunting di kabupaten Sorong," ujarnya.
Dikatakan Pj. Bupati Yan Piet Mosso bahwa saat ini Kabupaten Sorong berada pada urutan ke 7 kasusu stunting di Papua Barat. Oleh karena itu, ia di tugaskan Gubernur Papua Barat untuk melaksanaka tugas yang salah satunya adalah menekan angka stunting di Kabupaten Sorong.
"Bapak Gubernur Papua Barat sudah menyampaikan kepada saya bahwa penurunan stunting ini merupakan program kerja saya urutan 1. Oleh karena itu, kepada pimpinan OPD dan semua stakeholder harus bisa memberikan dukungan dan ini semua adalah tanggung jawab kita," tandasnya.
"Kerja keras kita semua kiranya dapat membawa hasil dalam penurunan stunting, bagaimana kita harus bersepakat untuk melaksanakan aksi agar angka yang ada bisa turun serta disini ada 4 kasus yang tersebar di beberapa Distrik dan kampung," imbuhnya .
Ia mengharapkan kepada ketua-ketua Darma Wanita dan organisasi lainnya harus terlibat dalam penurunan stunting ini. Yan Piet Mosso terus mengingatkan kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Kabupaten Sorong agar pada Minggu depan akan dilaksanakan rapat kembali sebagai evaluasi untuk rumuskan dalam aksi nyata untuk bisa menurunkan rangking atau jumlah 28,7 % tersebut.
Pada kesempatan ini, dirinya menegaskan kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk memberikan data anak balita baik Orang Asli Papua (OAP) dan non OAP yang menderita stunting. Karena dengan data ini akan menjadi perhatian dan tolak ukur untuk semua pihak terus bekerja, dalam upaya penurunan stunting harus ada intervensi gizi.
"Marilah kita berkomitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting oleh pemerintah dan stakeholder lainnya. Yang akan menghasilkan dokumen hasil analisis situasi dan rancangan perencanaan kegiatan intervensi penurunan stunting serta deklarasi bersama," ucapnya.
"Disini juga saya sampaikan kepada kita semua dalam penurunan stunting di kabupaten Sorong harus bekerja dengan cepat dan tepat semoga ditahun 2023 kita bisa terus memperkecil angka dari 28,7 persen tersebut," imbuhnya lagi.
Dikesempatan ini juga Penjabat Bupati juga secara pribadi menyampaikan rasa turut prihatin atas bencana banjir yang melanda masyarakat di Kabupaten Sorong.
Sementara itu, Kepala Baperlitbang Kabupaten Sorong, Ir. Marijce Watimena M.Si menyampaikan Kehadiran bahwa kehadiran dari semua stakeholder disini untuk membangun komitmen bersama. Dimana tujuan dari pada kegiatan Rembuk stunting ini adalah menganalisis dan menentukan program kegiatan yang diperioritaskan. Alokasi dan menentukan upaya perbaikan layanan untuk meningkatkan akses rumah tangga 1000 HPK terhadap intervensi Gizi Spesifik dan sensitif.
"Melalui integrasi bersama pimpinan OPD kita berkomitmen untuk dapat menurunkan stunting di Kabupaten Sorong pada tahun 2022," tandasnya.
Menurutnya, dari hasil pendataan yang diperoleh dari Puskesmas-Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Sorong sebanyak 551 orang jumlah balita (28.7%) dengan peringkat ke 7 di Papua Barat."Ini adalah tugas kita secara bersama-sama dalam menurunkan stunting dan ada beberapa kegiatan yang sudah kita lakukan mulai dari pendataan stunting dan review kinerja tahunan," kata dia.
Lanjutnya lagi bahwa lokus stunting di kabupaten Sorong tahun 2022 terdapat di 7 Distrik dan hasil pemetaan yang sudah dilakukan oleh tim ahli dari Makassar. Dimana terhadap beberapa permasalahan-permasalahan yang ada di OPD sebagai penanggungjawab stunting
Marijce Watimena memaparkan juga kalau, untuk kinerja penanganan penurunan stunting tahun 2020, Kabupaten Sorong masuk urutan 7. Dan tahun 2021 kinerja penanganan stunting naik peringkatnya ke urutan 4 se-Papua Barat.(Red/BY/BK)
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda