MEDIA FAJAR TIMUR.COM,TEMINABUAN -- Sejumlah Cipayung dan OKP plus se-Kabupaten Sorong Selatan (SorSel) bakal melaksakana temu raya di kawasan wisata Kali Klaogin, Distrik Seremuk Kabupaten SorSel Provinsi Papua Barat Daya yang direncanakan akan di laksanakan pada Minggu 26 Maret 2023.
Kegiatan dengan thema" Semangat Solidaritas Cipayung/OKP Plus, Optimakan Ide dan Gagasan Mengawal Ketimpangan Sosial dan Masyarakat Sorong Selatan". temu raya ini juga menjadi agenda penting karena akan di gagas ide-ide, gagasan yang berkaitan dengan sejumlah isu-isu pembangunan dan akan direkomendasikan kepada pemerintah Kabupaten SorSel maupun stagholder terkait untuk kepentingan pembangunan yang diharapkan dapat menyentuh hajat hidup orang banyak.
Ham Makabe |
Koordinator temu raya Cipayung/OKP plus,Ham Makabe menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan silaturahmi antar cipayung dan OKP se-SorSel. Yang diharapkan akan terus menjaga kebersamaan dan terus berkomitmen mengawal aspirasi masyarakat.
"Hal ini mengundang semangat para pemuda-pemudi yang berbeda dalam organisasinya masing-masing. Cipayung/OKP plus ini seperti GmnI, GMKI, PMKRI, GAMKI, PK, Pemuda Pancasila,dan HIMASOS se-Indonesia dengan jumlah peserta kurang lebih 50-100 orang," ujarnya kepada media ini di Teminabuan, Jumat (24/3/2023).
Ham, juga menambahkan dalam kegiatan tersebut akan membahas empat topik sentral yakni Perda pengakuan hak atas tanah adat, tapal batas wilayah Kabupaten SorSel pemberdayaan mama-mama yang berjualan di pasar dan peradaban Injil.
Obaja Saflessa |
Secara terpisah, Obaja Saflesa selaku inisiator kegiatan temu raya Cipayung dan OKP mengungkapkan kegiatan ini sangat penting. Pasalnya, temu raya bagi Cipayung/OKP di SorSel menjadi forum bagi para pemuda dan pemudi untuk saling menawarkan ide, kosep dan pemikiran yang berkaitan dengan kondisi pembangunan yang telah terjadi maupun situasi pembangunan yang saat ini sedang di hadapi oleh masyarakat di SorSel.
"Hal ini agar mempersatukan OKP sehingga mengawal masyarakat dengan tangisannya yang hingga saat ini belum maksimal di perhatikan oleh pemerintah maupun pihak gereja," katanya. (Red/BK)
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda