Media Fajar Timur.Com, Gugatan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu sistem Proporsional Terbuka di Mahkamah Konstitusi (MK) kembali Mencuat, dikabarkan MK akan mengabulkan gugatan itu dan mengubah sistem pemilu kembali menjadi proporsional tertutup.
Bocoran tersebut diungkapkan Deny Indrayana. Deny mengaku mendapat bocoran soal putusan MK tersebut.
Merespon hal itu Wakil Ketua Umum partai Gerindra Habiburokhman dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengungkapkan kemungkinan terjadi potensi kekacauan politik di Pemilu 2024, jika MK bersikukuh mengembalikan sistem pemilu ke proporsional tertutup.
Dirinya khawatir masalah itu akan terjadi pada hampir setiap lapisan.
“Tiba-tiba berubah menjadi tertutup, kita khawatirkan, jangan sampai terjadi kekacauan politik, baik itu di tingkat pusat, provinsi, atau Kabupaten/Kota,” ujar Habiburokhman di kompleks parlemen, Selasa (30/5) kemarin.
Habiburrahman meminta MK untuk lebih mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak dalam mengambil keputusan.
“Kalau MK memutus proporsional tertutup di 2024 pasti ada masalah sangat besar. Semua partai politik, bahkan KPU sudah menyiapkan administrasinya dalam konteks sistem proporsional terbuka,” kata Habiburrahman.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat menyampaikan pergantian sistem pemilu di tengah proses pemilu yang telah berjalan bisa menimbulkan ‘chaos’ politik.
“Pertanyaan pertama kepada MK, apakah ada kegentingan & kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti ketika proses pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kepada KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan ‘chaos’ politik,” tulis SBY, Minggu (28/5/23)
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda