Yayasan Mutiara Hitam Papua melalui program pengembangan Bahasa Inggris yang dikenal dengan program Black Pearl English Course (BPEC) kelas Malamoi Kabupaten Sorong sukses melakukan mini cultural event pada tanggal 16 September 2023 bertempat di Gedung Serbaguna GKI PNIEL Malawele Kabupaten Sorong Papua Barat Daya dengan tujuan mempromosikan budaya-budaya khususnya di wilayah Sorong Raya.
Kegiatan ini melibatkan beberapa kelas-kelas BPEC seperti BPEC Klabra Kabupaten Sorong, BPEC South Sorong Kabupaten Sorong Selatan dan BPEC Ayamaru Kabupaten Maybrat. Mini festival budaya ini mengambil tema “Keep Papuan Culture Through Learning English” dengan harapan agar anak-anak Papua tidak melupakan budaya mereka walapun mereka belajar tentang ilmu-ilmu lain terutama Bahasa Inggris, tetapi bagaimana mereka dapat memanfaatkan Bahasa Inggris untuk mempromosikan budaya mereka bagi orang-orang dari berbagai negara sehingga dapat dikenal.
Kegiatan ini juga bertujuan memberikan stimulus bagi anak-anak peserta program BPEC untuk belajar Bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan dengan memakai ide-ide kontekstual lokal dan kegemaran mereka sehingga mereka dapat belajar Bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan-kegiatan yang ditampilkan diantaranya : Traditional Dancing, Traditional Songs, Traditional Stories, Poem & Drama, Traditional Costume Show, Traditional Food Show, Papuan Culture Photography Show, and Musical Drama (Ethnic). Dengan sangat meyakinkan, walaupun memiliki waktu persiapan yang cukup singkat, namun anak-anak peserta BPEC dapat memberikan penampilan yang sangat luar biasa. Penampilan dilakukan dengan menggunakan Bahasa Daerah dan menggunakan Bahasa Inggris.
Dengan melatih anak-anak tersebut untuk dapat mempromosikan budaya mereka dalam Bahasa Inggris dapat menciptkan kualitas -kualitas SDM anak-anak asli Papua yang diperlukan untuk mendukung program-program Pemerintah ke depannya, terutama untuk mempromosikan kegiatan festival-festival Pemerintah yang skalanya lebih besar dapat memberdayakan anak-anak asli Papua yang mampu berbahasa Inggris untuk mempromosikan even kegiatan festival tersebut.
Pada kesempatan ini hadir mewakili Pemerintah Kabupaten Sorong Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Dr. Markus Karath, S.IP, M.Si. Dalam sambutannya, Markus Karath menyampaikan penghargaan kepada anak-anak kursus BPEC yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan dan berpatisipasi dalam kegiatan mini festival budaya tersebut.
Harapan ke depan Yayasan Mutiara Hitam Papua bisa bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sorong untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan Bahasa Inggris khususnya bagi anak-anak asli yang berada di wilayah Kabupaten Sorong dan sekitarnya, sehigga merekapun dapat memiliki kesempatan-kesempatan baik dalam meraih beasiswa-beasiswa maupun di dalam pekerjaan. Sesuai dengan moto program BPEC “Learning English in Creative Ways With Us”, melalui program mini festival budaya ini kami ingin memberikan stimulus kepada peserta-peserda didik BPEC untuk dapat meningkatkan kreativitas talenta yang mereka miliki melalui penampilan-penampilan yang ditampilkan sambil melatih kemampuan berbahasa Inggris mereka. Kami juga bertujuan untuk memotivasi peserta BPEC untuk tidak melupakan budaya mereka ketika mereka mempelajari budaya orang lain. Kami berharap program ini akan menjadi program tahunan yang akan terus meningkatkan kemampuan peserta-peserta didik BPEC di seluruh Tanah Papua.
Peserta BPEC Maybrat sedang menjelaskan makanan tradisional dari Mabrat kepada tim BPN Australia. |
Fred Bundah selaku Direktur Yayasan Mutiara Hitam Papua mengungkapkan Program BPEC ini tersebar di 15 pusat pembelajaran yang tersebar di seluruh Tanah Papua. Adapun pusat-pusat pembelajaran tersebut diantaranya BPEC Raja Ampat, Malamoi, Sorong Selatan, Manokwari, Teluk Wondama, Nabire, Nabire Timur, Biak Selatan, Biak Utara, Jayapura, Muara Tami, Apawer, Wamena dan Merauke serta satu pusat yang akan dikembangkan di Maybrat.
Namun untuk kegiatan Mini Festival Budaya ini kami mau memulai dari wilayah Sorong Raya di mana Sorong merupakan pintu masuk pariwisata di Tanah Papua. Fred juga mengungkapkan apresiasi yang sungguh luar biasa bagi peserta-peserta BPEC dari Malamoi, Sorong Selatan, Klabra dan Maybrat yang walaupun memiliki waktu persiapan yang sangat singkat tetapi dapat memberikan penampilan yang luar biasa, apalagi ada beberapa cerita rakyat yang dibawakan dalam bentuk drama dan menggunakan Bahasa Inggris, sehingga tamu-tamu Black Pearl Network dari Australia dapat memahami cerita dari drama tersebut.
Kami ingin mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak-anak Papua dan juga bagaimana mereka dapat mengekspresikan potensi mereka itu dengan ilmu pengetahuan dan skill yang mereka miliki. Selain itu, kami juga mau memotivasi anak-anak agar suka belajar Bahasa Inggris sehingga dapat mengambil kesempatan-kesempatan beasiswa yang ditawarkan kepada anak-anak Papua khususnya beasiswa-beasiswa dari dalam negeri dan juga dari luar negeri.
Penampilan BPEC Malamoi tentang asal mula Sagu sebagai makanan tradisional bagi Suku Moi |
Mewakili tim Black Pearl Network Australia Lee-Anne Burnett menyampaikan sangat terkesima karena dapat melihat anak-anak Papua yang dengan bangganya memakali pakaian adat mereka dan belajar banyak hal baru tentang budaya Papua yang ditampilkan melalui semua penampilan karena dibawakan dalam Bahasa Inggris. Saya sangat senang dan bahagia sekali karena dapat memiliki kesempatan untuk menyaksikan secara langsung penampilan budaya yang dibawakan oleh anak-anak dari Malamoi, Klabra, Sorong Selatan dan Maybrat dan ini merupakan pengalaman yang sangat berharga, terang Lee-Anne.
Salah satu perwakilan orang tua dari BPEC Sorong Selatan Bapak Sam Kaaf mengungkapkan sangat senang dengan kegiatan festival ini karena dengan kegiatan ini akan menambah pengetahuan dan ilmu bagi anak-anak ami terutama dalam Bahasa Inggris.
Harapannya ke depan dapat menjadi perhatian dari Pemerintah Daerah untuk mendukung program ini sehingga dapat memfasilitasi lebih banyak anak-anak Papua khususnya di wilayah Sorong Raya untuk dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Inggrisnya melaui program Yayasan Mutiara Hitam Papua.
( Red/SP )
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda