Pada kegiatan ini, Turut Hadir
Ketua Klasis GKI Ayamaru Pdt. Abraham Semunya S.Si dan Sekretaris Komisi Misi
Penginjilan, Pemuridan dan Kemitraan (KMP2K) Pdt.Herman Sagisolo S.Si, MM dan
juga perwakilan Black Pearl Network Australia sebagai mitra Pendukung Ross
Gobby bersama Direktur Yayasan Mutiara Hitam Papua Fred Bundah, S.Si dan
didampingi oleh Tutor Spenyer Naa,S.Pd.
Kursus Bahasa Inggris di Klasis
Ayamaru sudah berjalan di tahun 2023, pada bulan September Kurang Lebih 3 bulan
dengan jumlah peserta kursus sebanyak 85
Orang terdiri dari Kelas SD, SMP dan SMA. Dan di tahun 2024 Klasis Melakukan
MOU dengan BLack Pearl Network Sehingga Program Kursus ini terus di lanjutkan
di Klasis Ayamaru.
Ketua Klasis Ayamaru Pdt.Abraham
Semuanya S.Si Memberikan Apresiasi Kepada Gereja-gereja di Australia Barat yang
boleh membantu anak-anak kami di Papua dalam Dunia Pendidikan, dengan melaksanakan
MOU hari ini “kami akan tetap kawal Program ini di Klasis. karena ini adalah
program investasi Pendidikan jangka panjang bagi Anak-anak GKI lebih khusus
Anak-anak di Maybrat” Harapannya Orang Tua harus mendukung anak-anak dalam
kegiatan belajar nantinya di Kantor Klasis GKI Ayamaru Kambuaya.
Menurut Fred Bundah selaku
Manajer Yayasan Mutiara Hitam Papua, Kelas BPEC Ayamaru merupakan pusat
pembelajaran yang ke 18 yang telah dibuka dalam kurung waktu 8 tahun.
Sebelumnya Yayasan Mutiara Hitam
telah membuka program Bahasa Inggris tersebut di beberapa pusat pembelajaran
seperti Apawer, Jayapura, Nafri, Muara Tami, Wamena, Biak Selatan, Biak Utara,
Nabire, Nabire Timur, Wasior, Merauke, Manokwari, SPGJ Manokwari, Malamoi,
Klabra, Raja Ampat dan Teminabuan.
Lebih lanjut Fred menyampaikan
tujuan dari membuka program-program Bahasa Inggris tersebut untuk memotivasi
dan memperlengkapi anak-anak Papua khususnya anak-anak asli Papua agar bisa
memanfaatkan peluang-peluang di masa kini baik itu peluang dalam dunia kerja
maupun dalam dunia Pendidikan.
Sebagai contoh ia menyebutkan ada
program beasiswa LPDP (beasiswa dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia)
yang dinamakan beasiswa LPDP Khusus Putra Putri Papua, dimana untuk beasiswa
tersebut pelamarnya harus 100% merupakan OAP.
Ada juga beasiswa Australia
Awards Scholarship (AAS), dimana dalam penerimaannya wilayah Indonesia Timur
termasuk keseluruhan Provinsi yang berada di Tanah Papua memiliki kuota yang
cukup besar dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya (dilansir dari https://www.australiaawardsindonesia.org/content/32/12/targeting-of-awards?sub=true).
Yang menjadi pertanyaan besar selama apakah sudah banyak anak-anak asli Papua
yang melihat peluang-peluang ini?
Karena kurangnya informasi sehingga masih
sedikit anak-anak asli Papua yang bisa mendapatkan informasi ini.
Lebih lanjut” Fred menyampaikan selain membimbing anak-anak untuk belajar Bahasa Inggris Yayasan Mutiara Hitam Papua berkomitmen untuk membimbing anak-anak kursus untuk bisa mendapatkan akses informasi yang seluas-luasnya pada setiap program-program beasiswa baik di dalam dan di luar negeri kepada anak-anak Papua tegasnya. Red/SP
0 Komentar
Silahlan tulis komentar anda